Jumat, 26 Juni 2015

Ladesta Gubugklakah History

 Ladesta Gubugklakah  
     Ladesta dan Tc dwg sakti adalah sebuah kelembagaan kecil yang berada di desa lereng pegunungan tengger tepatnya berada di desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang,  
     Dimana awal berdinya Ladesta pada tahun 2010 tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2010, yang di prakarsai oleh pemuda desa Gubugklakah yang di bantu tim KKN UGM, kami didirikan dalam rangka untuk mengembangkan wisata desa dan membangun perekonomian  masyarakat dari sektor pariwisata.
pada dasarnya kami pemuda Gubugklakah yang moyoritas petani apel dan sayur dengan iklim yang sangat istimewa bagi kami, kenapa karena dengan pertanian apel dan sayur kami awal tahun 1990 sangat dimanjakan oleh penghasilan yang luar biasa dari hasil tersebut. namun pada tahun 1998-2000 saat krisi moneter terjadi dan ibas perekonomian juga terjadi pada kami maka perekonomian makin tidak karuan di desa kami , awal tahun 2000 samapai tahun 2004 tanaman apel di desa kami mengalami kahancuran diamana tanaman apel diserang virus kanker kata bapak - bapak kami. dan pada tahun 2005 banyak pemuda kami yang bekerja keluar desa untuk menjadi kuli bangunan dan merantau ke kalimantan untuk bekerja di perkebunan sawit serta meninggalkan pertanian di desa kami.
        Akhir tahun 2007 kami sekumpulan pemuda tertegun dengan adanya pembangunan Rest Area Poncokusumo karena tidak tau buat apa rest area tersebut di bangun ada yang berkata buat terminal dan ada juga tempat wisata, namun jawaban belum bisa kami dapatkan kepastianya.
       Tapi bagi kami bukan masalah itu karena kami yang notabaenya anak - anak lulusan sd dan smp hanya bisa melihat program yang tidak bisa kami fahami buat apa dan bengong melihat apa yang ada dan melanjutkan bertani seperti biasa.
       Tahun 2008 disinilah sejarah bagi kami dimulai, diaman pada awal tahun tersebut kami sekelompok pemuda yang suka nongrong di rumah mbah mat atau pak ponimat merasa tertegun dan merasa heran kenapa banyaknya wisatawan yang pergi ke semeru dan bromo tidak pernah berhenti didesa kami dan kami hany melihat debu dari mobil Hardtop yang membawa mereka. dengan berkumpul kami sambil bergurau dan santai main kartu remi dan makan gorengan kami mulai berfikir matang  untuk membentuk sebuah group kecil dan akhrinya kami yang terdiri dari 16 orang diantaranya :

  1. Anang
  2. Rahmat Sutrisno
  3. Yudi besge
  4. Mbah Mat
  5. Dolaji
  6. Harianto
  7. Muliono Kceng
  8. Agus tri Subagyo/ Gimo
  9. Rul gagak
  10. Dwi Ableh
  11. Tuangkat
  12. Budi Dayon
  13. Saipul Gondo
  14. Juni Dono
  15. Dulloh dan saya Sendiri
  16. Heri siswoyo / Suneo
membuat organisasi yang disebut GUBUG PELANGI yang bertujuan membuat usaha kecil-kecilan untuk masa depan kami.
     Usaha yang kami lakuakan adalah berjualan peracangan di depan rest area poncokusumo sambil menunggu wisatawan yang beristirahat sebelum ke bromo atau semeru dan beli makanan kecil dari kami disini kami juga punya tetangga yang berjualan yang bernama bu Jumanti yang hingga kini masih berjualan di Rest Area Poncokusmo, lambat laun jobdespun kami berikan pada tiap anggota yang ada, diamana kami bergilir untuk jualan sambil memasang bener di rest area setiap pagi. Alhamdulilah bisnis kami berkembang modal kami iuran 25.000 dari 16 anak yang terkumpul 400.000 kini menjadi 800.00 selama 4 bulan. dan Kami pun berjalan hingga tahun 2009, dan bulan 3 tahun 2009 smbilan mas anang mendapat berita akan diadakannya gelar karsa di rest area secara besar - besaran oleh pemerintah Kabupaten Malang yang akan dihadiri Bapak Bupati malang Yaitu Bapak Sujud. kamipun mulai semangat dan membikin beberapa gagasan diantaranya dengan membuat apel kaligrafi yang kini jadi ciri khas kami.
      Pada Akhirnya tahun 2009 akhir gelar karsa di rest area di selenggakan dengan mewahmya dan tak hanya bapak Bupati saja yang hadir bahkan dari perwakilan luar negeripun hadir, begitu istimewa apa yang di hadirkan di rest area saat itu bagi kami pemuda desa yang tidak pernah melihat kegiatan seperti itu. Namun disini ada dilema bagi kami apel buatan kami tak ada yang melirik dan yang paling pahitbagi kami mulai dilanda perpecahan di kerenakan modal yang kami pakai untuk berusaha mengalami kerugiaan yang membuat mental beberpa teman kami hancur dan memilih untuk keluar dari organisasi GUBUG PELANGI. namun beberapa tim masih bergabung sisa 9 orang yang mencoba untuk terus berlanjut.
     Hari demi hari kami jalani tak lekang tahun berganti ke 2010 kami hanya berjualan di depan Rest Area setipa sabtu dan minggu sambil memasang bener wisata kami yaitu agro apel dan coban pelangi serta homestay. Akhirnya pada bulan tujuh kami kedatangan anak KKN UGM yang pertama yang tinggal di desa selama 45 hari. Disini pada bulan agustus dibentuk oleh anak-anak kkn bersama tokoh masyarakat dan pemuda desa serta pemerintah desa. dan berdirilah Organisasi kami LADESTA         ( Lembaga Desa Wisata ) namun setelah terbentukpun kami fakum karean tidak diajari apapun tentang keorganisasian ini disini pun kami hanya melanjutkan aktifitas kami seperti biasanaya bertani dan berjualan di depan Rest Area. 
            Namun disela berjalanya waktu pada saat itu kami diajak untuk melihat kegiatan beliaunya Bapak H. Rendra Kresna berkampanye untuk menjadi bupati periode selanjutnya kami pun mengikuti kegiatan di rest area dan banyak pertayaan dan harapan yang disampaikan kepada beliaunya dan beliau menjawab dengan sebuah kiasan yang saat ini menjadi semangat kami Nanti kalau aku sudah punya tanduk akan aku kembangkan desa kalian itu kata yang selalu kami pegang samapai saat ini dan Menyadi kenyataan bagi kami saat ini janji belaunya benar -benar di tepati ) dan bagi kami saat ini beliau adalah sosok pemimpin yang sangat istimewa dalam pengambangan desa kami mulai dari desa yang bukan apa - apa kini menjadi desa yang sangat di kenal di seluruh INDONESIA. dan kamipun smapai saat ini belom bisa mengucapkan rasa terimakasih kami untuk beliaunya. Dan Yang paling kami banggakan dari beliunya dalah bantuan tidak hanya diberikan lewat SKPD saja tapi melalui bawahanya yang langsung ke masyarakat. 
          
   Tak lekang waktu berjalan tahunpun berganti 2011 tepatnya bulan juni kami kedatangan tim KKN UGM yang ke 2 . Disini mereka banyak mengajari kami tentang organisasi bahkan diajak terjun langsung dalam segala hal mulai dari pembuatan proposal , brosur , web, facebook , bahkan ke dinas -dinas untuk mengajukan proposal kami dan kami pun di buatkan logo yang penuh makana bagi kami. dan dengan berjalanya waktu kini kami telah besar dan kami mendedikasikan Desa Kami menjadi Desa WIsata Gubugklakah.


       

5 komentar:

  1. Tetap semangat Mas Heri, memang untuk mencapai cita-cita perlu proses. Bravo untuk Gubugklakah

    BalasHapus
  2. Minta infonya dunk.. tau yg menemani dn memotokan rombongan tubing amprong 26 des 2017 ? Soalny mau minta fotony tpi lupa harus download dimana ..hehe

    BalasHapus
  3. mana nomer telp/WA yg bisa di hubungi?

    BalasHapus